Greet


Sunday, November 25, 2012

PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN ISLAM

(Disadur dari materi kuliah DR. Atiq Ur Rehman Statistics For Muslim)

2. ETIKA BELAJAR DAN MENGAJAR

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Kubag.” (adz dzariyat:56)
                Tujuan sebenarnya keberadaaan kita di dunia adalah untuk beribadah kepada Allah. Semua bagian kehdupan kita harus kita arahkan untuk menggapai tujuan ini. Termasuk sebuah persyaratan minimal dalam hal ini adalah menjauhi yang haram dan berpegang pada yang halal.

                Sebelum penciptaan kita di dunia, Allah telah mengikat sumpah kepada kita bahwa kita mengakui Allah sebagai Tuhan kita. Beliau telah mengutus kita di dunia ini untuk waktu yang singkat sebagai sebuah test dan percobaan. Dan segera mungkin kita akan kembali dan mempertanggung jawabkan semua perbuatan kita. Untuk berhasil dalam test ini, kita harus berjuang keras untuk melakukan yang terbaik dalam perbuatan kita. Mereka yang berusaha dalam hal ini karena Allah maka akan senantiasa di tuntun kepada Jalan-Nya.
                Tujuan kita di sini adalah untuk mencoba memahami bagaimana jalan kita untuk melakukan perbuatan yang membuat Allah senang kepada kita. Sebuah kesamaan kesalahpahaman manusia adalah bahwa perbuatan baik itu di nilai dari usaha-usaha yang diperlukan untuk melakukan perbuatan-perbuatan tersebut, atau dampak perbuatan tersebut untuk kehidupan. Ada banyak hujjah di Al-Qur’an dan Hadits yang membantah kesalahpahaman tersebut. Tiga hal pertama yang akan di hisab di hari akhir kelak adalah syuhada, ulama, dan orang dermawan. Ketiga orang tersebut telah melakukan amalan besar dan luar biasa yang bisa menyita perhatian dan kekaguman banyak orang terhadap mereka. Ketiga orang  tersebut akan tertolak amalannya hanya karena niatan mereka benar-benar tidak murni untuk Allah. Tapi sebaliknya, sebuah amalan baik yang sederhana tapi diniatkan karena Allah seperti member sebiji kurma dengan senyuman, maka akan dilipat gandakan pahalanya sebesar gunung uhud. Salah seorang sahabat rasulullah yang membawa segenggam kurma sebagi bentuk kontribusinya dalam perang tabuk, ditertawakan karena kecilnya jumlah kontribusi perbekalan yang ia berikan disbanding sahabat-sahabat yang lain. Lalu Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam memarahi tertawan-tertawaan tersebut dan kemudian beliau menyebarkan segenggam kurma tadi ke seluruh perbekalan-perbekalan yang ada, dan mendoakannya bahwa kurma-kurma tersebut akan membawa berkah kepada semua perbekalan yang ada. Para ulama kita telah mengajarkan bahwa terdapat lima cara untuk menjadikan amalan itu baik dan penuh nilai. Lima cara tersebut adalah:
1.      Niat yang benar karena Allah
2.      Seusai perintah Allah dalam melaksanakanny
3.      Sesuai dengan Sunah Rasulullah dalam pelaksaannya
4.      Mengharapkan balasan dari Allah untuk perbuatannya
5.      Membutuhkan perjuangan dan pengorbanan dalam melaksanakannya.
bersambung...

No comments:

Post a Comment